Kuba Bereaksi Pada Rencana Castro untuk Batas Masa

Setelah pernyataan Raul Castro pada tanggal 6 Rapat Pimpinan Partai Komunis untuk membatasi istilah Presiden, beberapa reaksi mengambang di udara. Pada pidato historis dihadiri oleh 1000 delegasi pada pertemuan hari 4 dimulai pada hari Sabtu, Raul menekankan perlunya peremajaan para pemimpin di Kuba.

Ada beberapa keraguan atas pernyataan Raul dan menganggapnya sebagai layanan kosmetik dan bibir hanya karena memburuknya kondisi sosial ekonomi di Kuba. Tampaknya Raul sedang mencoba untuk menghindari krisis politik lebih buruk seperti yang terjadi di Mesir. Dalam rangka untuk menunjukkan sisi baik, Raul ingin terkesan negara dan dunia seolah-olah demokrasi telah diterapkan.

Kuba, sebagai negara komunis lainnya, memiliki pemimpin penuaan di atas kekuasaan. Raul sekarang adalah 79 tahun, sedangkan kebanyakan pemimpin Kuba berada dalam 70-an mereka. Mungkin, karena ide komunisme adalah "lama", kebutuhan membiarkan orang tua memimpin adalah suatu pilihan.



Namun, waktu berjalan dan mengubah banyak hal di dunia. Komunisme terbukti runtuh di mana-mana. Kuba, salah satu negara komunis terpanjang yang pernah punya pemilu untuk memilih seorang presiden, hanyalah contoh lain dari "tirani", ketika Raul, adik Fidel Castro berkuasa sebagai penerus saudaranya.



Banyak orang juga menyambut ide baru pemilihan dan jangka batas untuk presiden. Artinya setiap orang bisa bersaing dan memenangkan "permainan" dan bermain di bidang yang sama. Keterbatasan Istilah untuk hanya maksimal dua kekuatan istilah dengan 5 tahun masing-masing juga menjadi filter untuk menghindari kediktatoran. Hanya untuk catatan, keluarga Castro memimpin Kuba sejak revolusi 1959 dan demokrasi tidak pernah menjadi masalah di Kuba.



Kuba reaksi terhadap berita yang baik harus diperhatikan oleh Raul, orang yang mungkin bermain Gorbachev.